Monday, May 21, 2007

NATO Bersiap Hadapi Perang Cyber


Intensitas perang cyber yang makin meningkat jadi perhatian banyak pihak. NATO alias pakta pertahanan atlantik utara pun bersiap menghadapi perang cyber.


Brussel - NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau pakta pertahanan Atlantik utara membentuk pusat komando perang cyber untuk menangkal serangan online yang mungkin melanda mereka.

Pusat kendali cyber bernama 'Cooperative Cyber Defence Centre of Excellence' ini diciptakan di negeri Estonia. Estonia sendiri adalah negara pertama yang diketahui terkena serangan cyber terkoordinasi dari Rusia belum lama ini.

Para pakar dari Estonia, Jerman, Italia, Latvia, Spanyol sampai Slovakia akan bergabung dalam pusat komando cyber tersebut yang rencananya akan selesai dibangun pada 2009.

Akan tetapi seperti dikutip detikINET dari AFP, Jumat (16/5/2008), pada saat ini pusat komando cyber tersebut sudah melakukan tugasnya menangkal serangan online.

"Situasi telah memaksa pembuatan pusat pertahanan cyber ini untuk membantu NATO mengantisipasi ancaman," tandas jenderal James Mattis, Supreme Allied Commander Transformation NATO.
Sumber : Fino Yurio Kristo - detikinet

Monday, May 14, 2007

PERANG CYBER RI-AUSTRALIA


Posted on 2002-11-28

Perang cyber antara hacker Indonesia melawan hacker Australia telah dimulai. Hacker kedua negara sudah saling melakukan serangan Distributed denial of Service (DdoS)ke server-server negara lawan sejak pertengahan bulan ini.

Perihal saling serang ini diungkapkan Predator, seorang hacktivis dari kelompok hacker "Hiddenline" kepada detikcom, Kamis (28/11/2002). Menurutnya serangan DdoS hacker Australia ke sebuah ISP di Yogyakarta bisa jadi merupakan serangan balasan.

"Saya rasa itu mungkin balasan dari pihak Aussie atas aktivitas DdoS yang datang dari Yogyakarta.Anggota kami pertengahan bulan ini aktif menyerang 203 (prefiks nomor IP Australia - Red) secara DdoS", tulis Predator dalam emailnya.

Serangan tersebut menurut Preadator dilakukan dari Yogyakarta dan tercatat memiliki nomor IP dari daerah tersebut.

Seperti diberitakan detikcom sebelumnya, selama satu pekan terakhir, sebuah perusahaan internet service provider (ISP) di Yogyakarta berulang kali terkena serangan DdoS yang dilakukan melalui ISP Telstra Internet di Canberra, Australia.

Hacker tersebut melakukan serangan DdoS melalui port User Datagram Protocol (UDP). Akibat serangan ini, bandwith ISP tersebut menjadi penuh sesak dan para pelanggan tidak dapat melakukan akses internet sebagai mana mestinya.

Saling serang antara hacker Indonesia dan Australia dimulai dengan serangan mass defacing hacker Indonesia ke situs-situs internet Australia. Serangan cyber ini disulut aksi sweeping gaya Rambo yang dilakukan pihak kepolisian dan badan intelejen ASIO terhadap warga negara Indonesia di Australia akhir bulan lalu.

Perang cyber kali ini bukan yang pertama kali bagi kalangan hacker Indonesia. Pada 1998, sempat terjadi perang cyber melawan hacker-hacker Cina pasca kerusuhan Mei tahun itu. Pada 1999 terjadi perang cyber melawan Portugis sebelum jajak pendapat di Timor Timur.

Perang cyber melawan Portugis berubah menjadi perang cyber melawan Australia ketika negara tersebut mulai turut campur setelah terjadinya kerusuhan pasca jajak pendapat.